KOMUNITAS UNGU

Simbol dan Makna

Picture
Lambang Komunitas Ungu
 Dari lambang Komunitas Ungu, dapat kita liat nilai filosofis yang diangkat oleh komunitas ini. Warna Ungu ditonjolkan pertama sebagai tanda dari warna perempuan[1] dan perjuangannya. Banyak kelompok perempuan baik di Indonesia maupun di luar Indonesia yang memakai warna ungu sebagai warna organisasinya, dan ini menunjukkan keinginan kuat mencapai sebuah kesetaraan gender. Simbol yang kedua, yakni gambar perempuan yang menghadap samping dan telapak tangannya menghadap ke atas, melambangkan ‘figur perempuan’ tidak terlihat pasti, karena identitasnya cair sehingga siapa saja dapat menjadi perempuan tersebut. Tangannya yang terbuka menunjukkan adanya keterbukaan dalam pikiran sehingga mampu menerima berbagai macam pengetahuan tanpa batasan, selain menggambarkan keterbukaan Komunitas Ungu kepada siapa saja yang ingin terlibat di dalamnya. Lambang terakhir adalah kupu-kupu[2], yang menggambarkan adanya usaha metamorfosis para anggotanya—dari ulat sebagai simbol infant yang masih mengekor pada dunia, menjadi kepompong sebagai simbol belenggu patriarkal, dan akhirnya menjadi kupu-kupu sebagai simbol kebebasan—sehingga mereka tercerahkan dan mampu menyebarkan proses menjadi kupu-kupu ini dimana-mana.

Keunikan dari simbol ini adalah, kupu-kupu sebenarnya berumur pendek, tetapi nilai filosofis yang diambil adalah, walaupun mudah terbunuh, kupu-kupu yang lain akan lahir. Efek terakhir adalah ‘mengancam’ dengan kehadiran ribuan kupu-kupu—butterfly effects—yang mampu menciptakan angin topan saat mengepakkan sayap bersamaan. Ketiga simbol tersebutlah yang menjadi nafas Komunitas Ungu, karena mereka menyadari kehadiran mereka beserta ideologi yang ditawarkan masih dianggap sebagai sebuah deviansi. Oleh sebab itu, mereka mencoba menjadi kelompok yang tidak dianggap sebelah mata dan mampu menciptakan perubahan di lingkungan terdekat mereka sebelum menyentuh dunia luar mereka.


[1] Warna internasional bagi perempuan, yakni ungu, diambil dari kesamaan warna di dalam rahim perempuan yang dominan keunguan. Selain itu, warna ungu, merupakan representasi dari keadilan, harga diri dan penghargaan diri bagi perempuan (Women’s Social and Political Union, UK tahun 1908 – diambil dari http://www.internationalwomensday.com/colours.asp)

[2]
Inspirasi awal dari pemilihan kupu-kupu ini adalah sebagai peringatan perjuangan Mirabal bersaudara yang difilmkan dalam film In Times of The Butterflies, yang menjadi tonggak peringatan hari anti kekerasan terhadap perempuan.